Ramadhan 2024 kapankah dimulainya
Ramadhan 2024 kapankah dimulainya catat inilah perkiraan tanggalnya.
DFAnjatan-Post, Pemerintah telah menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada bulan April. Lantas, kapankah puasa Ramadhan 2024 dimulai?
Ramadan merupakan bulan suci dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Untuk mengetahui secara pasti kapan dimulainya Ramadan tahun 2024, dapat mengacu pada kalender Islam atau sumber-sumber terpercaya yang menyediakan informasi tentang jadwal Ramadan di wilayah Anda.
Sumber-sumber seperti lembaga keagamaan, masjid, atau otoritas Islam setempat mungkin menyediakan informasi yang akurat dan terkini mengenai waktu dimulainya Ramadan pada tahun 2024.
Selain itu, beberapa negara menggunakan metode perhitungan astronomi atau pengamatan hilal untuk menentukan tanggal dimulainya Ramadan. Oleh karena itu, dapat ada perbedaan dalam penentuan tanggal di berbagai wilayah.
Untuk menentukan kapan awal puasa dimulai, digunakan acuan kalender Hijriah. Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat muslim.
Kalender ini dihitung berdasarkan peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw dari Kota Mekah ke Madinah sehingga kalender ini disebut dengan kalender Hijriah.
Selain untuk menentukan kapan puasa, kalender hijriah juga digunakan untuk menentukan tanggal terkait ibadah dan acuan hari-hari penting bagi umat Islam.
Ramadhan adalah bulan yang spesial bagi umat muslim karena pada bulan inilah dilaksanakan rukun Islam yang keempat yakni berpuasa.
Bulan ini juga memiliki sejumlah keutamaan seperti waktu diturunkannya Al-Qur'an, bulan penuh ampunan, hingga bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadr.
Bulan Puasa atau bulan Ramadhan adalah salah satu bulan mulia yang kedatangannya ditunggu-tunggu umat Islam. Menjelang tahun 2024 ini, banyak umat Islam yang mulai mencari tahu kapan dan berapa hari lagi puasa 2024 dilaksanakan?
Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024?
Untuk diketahui, bulan Ramadhan tahun 2024 nanti telah memasuki tahun ke-1445 dalam kalender Islam Hijriyah. Berdasarkan kalender Islam tahun 2024 Masehi berdasarkan kemungkinan rukyatul hilal global, awal bulan puasa 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa Ramadhan nantinya akan berlangsung selama 29 atau 30 hari. Sebab hari-hari dalam kalender Hijriah biasanya berjumlah 29 atau 30 tergantung sabit yang menandai awal bulan terlihat atau tidak.
Berdasarkan itu, jika bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadhan akan berlangsung selama 30 hari penuh. Sementara jika hilal terlihat maka puasa Ramadhan hanya berlangsung selama 29 hari.
Adapun Hari Raya Idul Fitri 2024 diprediksi akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2024.
Meski demikian, tanggal di atas masih berupa prediksi atau perkiraan. Nantinya, awal 1 Ramadhan dan Idul Fitri akan ditetapkan pemerintah melalui sidang Isbat.
Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, sidang isbat ini dilaksanakan setiap tahun oleh Kemenag dengan diisi paparan ulama/ahli dan pendapat organisasi-organisasi Islam sebelum pengambilan keputusan tentang awal Ramadhan dan Idul Fitri.
Penentuan awal Ramadhan itu diadakan setiap tanggal 29 Sya'ban.
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang disusun oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Ramadhan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024 dan berakhir pada 9 April 2024.
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag merilis Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 sebagai acuan dalam hari-hari penting tahun 2024.
Kalender Hijriah Kemenag RI menetapkan awal puasa 2024 jatuh pada 12 Maret 2024, sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1446 H atau puasa 2024 pada 11 Maret 2024.
Perbedaan tersebut dikarenakan pemerintah melalui Kementerian Agama RI masih menggunakan metode Imkanur Rukyah 2 derajat, sedangkan Muhammadiyah menggunakan dengan metode hisab wujudul hilal.
Kapan Idul Fitri 2024?
Penetapan Idul Fitri 2024 tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.
Berdasarkan SKB tersebut, Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024 dan Kamis, 11 April 2024.
Idul Fitri 1445 H terdiri dari libur nasional dan cuti bersama. Berdasarkan kalender masehi, libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H berdekatan dengan akhir pekan sehingga total libur Lebaran 2024 bisa bertambah menjadi 10 hari.
Meski demikian, masyarakat tetap harus menunggu keputusan sidang isbat terkait penentuan awal puasa dan juga Idul Fitri. Biasanya, sidang isbat akan digelar menjelang prediksi awal puasa Ramadhan.
Demikian penjelasan mengenai kapan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Semoga bermanfaat!
(cas2m)
==
Metode Penentuan Awal Bulan Ramadhan
1. Metode Rukyat
Metode ini disebut juga dengan metode observasi/mengamati hilal atau istikmal. Mayoritas Ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan hanbali menyatakan awal bulan Ramadhan hanya bisa ditetapkan dengan metode Rukyat.
Metode ini menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi 30 hari. Mereka berpegang pada firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berikut ini:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
"Maka barangsiapa di antara kalian menyaksikan bulan maka hendaklah ia berpuasa (pada) nya."
Selain itu, para ulama juga berpedoman hadits yang Rasulullah SAW sebagai berikut:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
"Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian karena melihatnya. Jika kalian terhalang (dari melihatnya) maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban menjadi tiga puluh hari." (HR. Bukhari, hadits no. 1776).
Berdasarkan ayat dan hadits tersebut, disimpulkan bahwa kewajiban berpuasa hanya bisa ditetapkan dengan melihat hilal atau menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari.
2. Metode Hisab
Beberapa ulama seperti Ibnu Suraij, Taqiyyuddin al-Subki, Mutharrif bin Abdullah dan Muhammad bin Muqatil mengatakan awal puasa dapat ditetapkan menggunakan metode ini. Metode Hisab merupakan perhitungan untuk menentukan posisi hilal.
Pernyataan ulama itu didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 5 sebagai berikut:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu)."
Ayat di atas menerangkan bahwa tujuan diciptakannya sinar matahari dan cahaya bulan serta penetapan tempat orbit keduanya dilakukan agar manusia mengetahui bilangan tahun dan perhitungan Waktu.
Dengan kata lain, Allah SWT mensyariatkan kepada manusia untuk menggunakan hisab dalam menentukan awal dan akhir bulan dalam kalender Hijriyah.
Selain pada firman Allah, para ulama tersebut juga berpedoman pada sabda Rasulullah di bawah ini:
إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
"Jika kalian melihat hilal (hilal Ramadhan) maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal Syawal) maka berbukalah. Jika kalian terhalang (dari melihatnya) maka perkirakanlah ia."
Demikian informasi terkait waktu dimulainya bulan puasa 2024 mendatang yang perlu diketahui umat muslim.
semoga bermanfaat. (cas2m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar